Tuesday, October 8, 2019

Tewas Dikeroyok Teman Usai Dititipi Uang Sabu

Seseorang buruh bangunan, Muhamad Lukman Hakim alias Kutil meninggal sesudah dikeroyok teman-temannya sendiri di Koja, Jakarta Utara. Korban dikeroyok sebab ditunjuk menilap uang teman-temannya yang sedianya dipakai untuk beli sabu.

Momen itu berlangsung di Jalan H Daul RT 05/08 Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara pada Jumat (4/10), seputar jam 00.15 Wib. Korban dikeroyok oleh empat aktor yaitu MR alias Jepang, TS, UC serta A (DPO).



"Terduga MR alias Jepang jengkel pada korban sebab sudah menitipkan uang sebesar Rp 100 ribu patungan dengan terduga TS untuk beli narkotika type sabu yang diberikan lewat korban, tetapi sesudah uang diserahkan kepada korban uang itu tidak dibelikan sabu serta uangnya tidak dikembalikan oleh korban," kata Kanit Reskrim Polsek Koja AKP Andri dalam info tertulisnya, Selasa (8/10/2019).

Baca Juga : Belajar Agama Islam

Sebelumnya, korban dibawa beberapa aktor untuk minuman keras. Kemudian, korban dibawa menghadap terduga MR alias Jepang untuk mengklarifikasi masalah uang Rp 100 ribu itu.

"Waktu korban sedang minum miras dengan terduga TS serta kawan-kawannya, korban dibawa oleh terduga TS untuk menjumpai terduga MR untuk mengklarifikasi terkait uang pembelian sabu yang diberikan pada korban," tutur Andri.

MR selanjutnya meminta uang itu pada korban. Sampai pada akhirnya berlangsung pertikaian antara mereka.

Selesai beradu mulut, terduga MR ajak TS untuk menghabisi korban. Sesaat UC serta A yang ada di tempat insiden spontan turut menghabisi nyawan korban.

"Selanjunya terduga MR ajak terduga TS untuk menghajar korban serta waktu lihat korban dipukul dengan tangan kosong oleh terduga MR sampai terjatuh, karena itu terduga TS, UC serta A dengan spontanitas bersama menghabisi nyawa korban dengan balok kayu serta batu konblok di sekitar TKP," tambah Andri.

Beberapa terduga dipakai klausal 338 KUHP subsider klausal 170 ayat 2 serta 3 KUHP dengan intimidasi hukuman 15 tahun penjara. Mereka sekarang ditahan di Polsek Koja.

Sumber : https://santri.me/

Friday, October 4, 2019

13 Pendaki Terjebak di Gunung Raung yang Terbakar

Jalan pendakian ke arah Gunung Raung terbakar. Didapati ada 13 orang pendaki terjerat di daerah kebakaran itu. Dari 13 pendaki itu, didapati ada banyak masyarakat negara asing.

Kepala Dusun Wonorejo, Suhartono menjelaskan, beberapa pendaki itu mendaki lewat jalan Dusun Wonorejo, Desa Kalibaru Wetan.

"Tempat pendaki,Guide serta Porter yang terjerat ada 13 orang, dengan perincian 9 orang tamu, 3 orang Guide serta 1 orang Porter. Ada banyak WNA dari Singapura," katanya pada detikcom, Jumat (4/10/2019).

Beberapa pendaki itu mulai lakukan pendakian, Kamis (3/10/2019) lewat jalan Wonorejo. Sesudah memperoleh briefing mereka pergi.

Baca Juga : Cara Menghitung

"Ada tamu 2 group, 1 group ada 7 pendaki dari negara Singapura, 1 guide serta 1 porter meminta izin untuk naik ke pendakian Gunung Raung, seterusnya lakukan register serta briefing oleh sekretariat, sesudah usai, pergi ke arah ke Gunung Raung," imbuhnya.

Kebakaran baru didapati, sesudah beberapa pendaki ada di camp 9, di hari Jumat (4/10/2019).

"Laporan dari HT, porter yang sedang memasak mencium berbau yang tidak enak, seterusnya porter turun untuk memeriksa asal berbau itu. Sesudah turun disaksikan ada kebakaran terus porter lari naik sampai Camp 9 bergabung bersama dengan tamunya, serta memberikan laporan dibawah Camp 7 ada kebakaran. Keadaan tuturnya masih aman," imbuhnya.

Semak belukar di Gunung Raung, masuk Kecamatan Songgon diadukan alami kebakaran. Ruang yang terbakar ada di arah barat daya pada ketinggian di antara 1.500-2.000 di atas permukaan laut (dpl).

Kepala Pos Awasi Gunung Raung, Balok menerangkan, kebakaran baru didapati, Jumat (21/09/2012) pagi barusan. Direncanakan kebakaran terjadi semenjak tempo hari. Belum didapati pemicu kebakaran. Tetapi direncanakan efek dari musim kemarau.

"Yang terbakar ruang alang-alang," kata Balok waktu dihubungi wartawan.

Balok memberikan tambahan, sampai sekarang belum didapati berapakah luas tempat yang terbakar. Medan susah dan tinggi menghambat usaha pemadaman. Begitu halnya jumlahnya petugas yang tidak oke.

"Tetapi masih dalam pengamatan," sambungnya.

Kebakaran ini di kuatirkan bisa mengakibatkan kerusakan seismograf yang berperan jadi alat pengamat kegiatan vulkanik. Walau berlangsung kebakaran, jalan pendakaian ke Gunung Raung belum ditutup.

Sumber : http://carahitung.net/